Saat masih kecil…
Waktu saya
masih di bangku Sekolah Dasar, seusai libur panjang semester,
kami sering
diberi tugas guru untuk menceritakan liburan kami.
Bagi
temen-temen yang mempunyai nenek jauh dari rumah pasti menceritakan berlibur
ketempat nenek, ada yang berlibur ke Jogja, ke Jakarta. Beranekaragam.
Lain halnya dengan
saya.
Saya yang
sangat kekurangan bahan untuk diceriratakan.
Karena rumah
nenek saya hanya berjarak sekitar 1 jam dari rumah.
Tak ada yang
perlu diceritakan pikirku waktu itu.
Kami
sekeluarga pun jarang berlibur jauh, mentok ke Semarang, itupun saat Tahun
baru.
Tapi saya
punya cerita sendiri saat liburan, judulnya spesial
“membantu ibu dirumah’’ :/ glekglekglek
“membantu ibu dirumah’’ :/ glekglekglek
Saat beranjak dewasa…
Sejak
kejadian itu saya punya cita-cita
suatu hari nanti saya bisa berlibur ke
luar negri yang nantinya bisa saya ceritakan kepada semua orang.
Cerita yang
mengispirasi dan bermanfaat.
Seperti
liburanku semester 5 kali ini yang termasuk
extraordinary holiday.
Kemana? Hong
Kong the Asia’s World City.
Sudah, sudah
jangan melongo begitu.
Liburanku
ini tergolong gratis.
Ya, saya
mengikuti event Asian Subsidy Scheme MaD 2013 atau sebut saja MaD.
MaD
merupakan acara tahunan Hong Kong yang memberikan kesempatan bagi semua pemuda
di Asia untuk mengikuti acara interaktive program.
Namanya juga
Subsidy Scheme, tentu semua partisipantnya mendapat subsidi keberangkatan.
Delegasi
Indonesia waktu itu hampir semuanya mendapat 450 U$D. Termasuk saya.
Gimana sih
caranya?
Silahkan
apply disini Biasanya MaD dibuka sekitar Desember akhir setiap tahunnya.
Silahkan mencoba agar kalian mempunyai pengalaman dan ilmu yang lebih dari saya :)
Kalian cukup
menuliskan personal statement, motivation and reason why you should be choosen!
Tentunya yang menarik dan meyakinkan kenapa sih kamu pantas mendapatkan subsidy
itu? Apa yang akan kamu kontribusikan di dalam event itu.
Singkat
cerita, personal statement yang saya buat hanya menggunakan Ms.Word dengan tulisan
awam dan alakadarnya di tambahkan editan picasa photo editor. Meskipun
sebenarnya diijinkan menggunakan video atau apapun, Permasalahannya disini saya
masih amatir dan masih awam dengan hal menulis essay atau personal statement
seperti ini. Ini pertama kalinya, otodidak, hanya dengan bantuan informasi dari
simbah super jenius, simbah google dan saran dari teman-teman juga keluarga.
Saran : buat kalian yang awam dengan
hal menulis seperti saya, yakin dengan kerja kerasmu. Yakin dengan tulisanmu
sendiri, bagaimanapun itu. Jika ada tulisan yang mengganjal, revisi. Revisi.
Dan revisi. Sampai tulisan itu siap untuk di apply. Dan satu hal, jangan
menyerah, pelajari dan tekuni.
23 januari
2013…
Saya diantar
bapak ke Jakarta, menuju Bandara Soekarno Hatta.
Bapak yang saat itu sedang tidak enak badan bela-belain diri untuk mengantar anaknya yang akan pergi ke Hong Kong menjadi delegasi Indonesia.
Bapak yang saat itu sedang tidak enak badan bela-belain diri untuk mengantar anaknya yang akan pergi ke Hong Kong menjadi delegasi Indonesia.
Suatu
kebanggan tersendiri bagi seorang ayah saat melihat anaknya melakukan hal yang
belum pernah beliau lakukan. Thanks a lot my beloved father :*
Setibanya di
Soetta, saya bertemu dengan delegasi Indonesia yang lain yang sebelumnya hanya
berkomunikasi lewat facebook. Asri dari IPB, kak Wahyu dari UGM, kak Musawir
dari Unhas Makassar, mbak Sri Rejeki dari Jogja, dan Dilla teman satu
sperjuangan saya dari Solo.
Kami berenam
berangkat pukul 20.30 WIB dari Soetta dan tiba di Change Airport, Singapore
sekitar pukul 23.00 waktu setempat dengan menaiki maskapai penerbangan
Singapore Tiger Airways.
Karena penerbangan kami selanjutnya pukul
06.00, alhasil kami pun bermalam di bandara Singapore yang WOW itu.
Beruntungnya, keberangkatan kedua menuju Hong Kong, saya mendapatkan tempat
duduk disamping jendela pesawat tepat di sebelah kiri sayap pesawat. Matahari
pagi Singapore yang menembus tempat duduk saya menyadarkan bahwa saya memang tidak
mimpi berada di dalam sebuah pesawat.
Dulu waktu
kecil saat ada pesawat lewat, saya hanya bisa melambaikan tangan dan berharap
bisa terbang menaikinya.
Waktu kecil pun saya sering membuat pesawat mainanan dari kertas.
Origami pesawat terbang.
Lalu saya meniupnya sampai bisa terbang tinggi, tinggi sekali.
Karena saya juga punya mimpi, mimpi menaiki pesawat kertas itu.
Mimpi kecilku pun terwujud. Bahkan mimpi yang tak pernah aku ucapkan.
Origami pesawat terbang.
Lalu saya meniupnya sampai bisa terbang tinggi, tinggi sekali.
Karena saya juga punya mimpi, mimpi menaiki pesawat kertas itu.
Mimpi kecilku pun terwujud. Bahkan mimpi yang tak pernah aku ucapkan.
Mimpi yang
hanya berucap di dalam hati.
dan saya bisa berada di dalam pesawat kecilku, melihat indahnya fajar pagi ciptaan-Mu.
Teringat status dari kak Musawir (delegasi Indonesia dari Unhas)
"Tuhan, ijinkan aku menaiki pesawat kecilku, untuk mengelilingi duniamu" ^,^
dan saya bisa berada di dalam pesawat kecilku, melihat indahnya fajar pagi ciptaan-Mu.
Teringat status dari kak Musawir (delegasi Indonesia dari Unhas)
"Tuhan, ijinkan aku menaiki pesawat kecilku, untuk mengelilingi duniamu" ^,^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar