2013/03/26

Hong Kong D'Adventure Part 3


Saat masih kecil…

Waktu saya masih di bangku Sekolah Dasar, seusai libur panjang semester,
kami sering diberi tugas guru untuk menceritakan liburan kami.
Bagi temen-temen yang mempunyai nenek jauh dari rumah pasti menceritakan berlibur ketempat nenek, ada yang berlibur ke Jogja, ke Jakarta. Beranekaragam.
Lain halnya dengan saya.
Saya yang sangat kekurangan bahan untuk diceriratakan.
Karena rumah nenek saya hanya berjarak sekitar 1 jam dari rumah.
Tak ada yang perlu diceritakan pikirku waktu itu.
Kami sekeluarga pun jarang berlibur jauh, mentok ke Semarang, itupun saat Tahun baru.
Tapi saya punya cerita sendiri saat liburan, judulnya spesial
“membantu ibu dirumah’’ :/ glekglekglek

Saat beranjak dewasa…

Sejak kejadian itu saya punya cita-cita
suatu hari nanti saya bisa berlibur ke luar negri yang nantinya bisa saya ceritakan kepada semua orang. 
Cerita yang mengispirasi dan  bermanfaat.

Seperti liburanku semester 5 kali ini yang termasuk extraordinary holiday.
Kemana? Hong Kong the Asia’s World City.
Sudah, sudah jangan melongo begitu.

Liburanku ini tergolong gratis.
Ya, saya mengikuti event Asian Subsidy Scheme MaD 2013 atau sebut saja MaD.
MaD merupakan acara tahunan Hong Kong yang memberikan kesempatan bagi semua pemuda di Asia untuk mengikuti acara interaktive program.
Namanya juga Subsidy Scheme, tentu semua partisipantnya mendapat subsidi keberangkatan.
Delegasi Indonesia waktu itu hampir semuanya mendapat 450 U$D. Termasuk saya.

Gimana sih caranya?
Silahkan apply disini Biasanya MaD dibuka sekitar Desember akhir setiap tahunnya.
Silahkan mencoba agar kalian mempunyai pengalaman dan ilmu yang lebih dari saya :)
Kalian cukup menuliskan personal statement, motivation and reason why you should be choosen! Tentunya yang menarik dan meyakinkan kenapa sih kamu pantas mendapatkan subsidy itu? Apa yang akan kamu kontribusikan di dalam event itu.
Singkat cerita, personal statement yang saya buat hanya menggunakan Ms.Word dengan tulisan awam dan alakadarnya di tambahkan editan picasa photo editor. Meskipun sebenarnya diijinkan menggunakan video atau apapun, Permasalahannya disini saya masih amatir dan masih awam dengan hal menulis essay atau personal statement seperti ini. Ini pertama kalinya, otodidak, hanya dengan bantuan informasi dari simbah super jenius, simbah google dan saran dari teman-teman juga keluarga.

Saran : buat kalian yang awam dengan hal menulis seperti saya, yakin dengan kerja kerasmu. Yakin dengan tulisanmu sendiri, bagaimanapun itu. Jika ada tulisan yang mengganjal, revisi. Revisi. Dan revisi. Sampai tulisan itu siap untuk di apply. Dan satu hal, jangan menyerah, pelajari dan tekuni.

23 januari 2013…
Saya diantar bapak ke Jakarta, menuju Bandara Soekarno Hatta.
Bapak yang saat itu sedang tidak enak badan bela-belain diri untuk mengantar anaknya yang akan pergi ke Hong Kong menjadi delegasi Indonesia.
Suatu kebanggan tersendiri bagi seorang ayah saat melihat anaknya melakukan hal yang belum pernah beliau lakukan. Thanks a lot my beloved father :*

Setibanya di Soetta, saya bertemu dengan delegasi Indonesia yang lain yang sebelumnya hanya berkomunikasi lewat facebook. Asri dari IPB, kak Wahyu dari UGM, kak Musawir dari Unhas Makassar, mbak Sri Rejeki dari Jogja, dan Dilla teman satu sperjuangan saya dari Solo.
Kami berenam berangkat pukul 20.30 WIB dari Soetta dan tiba di Change Airport, Singapore sekitar pukul 23.00 waktu setempat dengan menaiki maskapai penerbangan Singapore Tiger Airways.
 Karena penerbangan kami selanjutnya pukul 06.00, alhasil kami pun bermalam di bandara Singapore yang WOW itu. Beruntungnya, keberangkatan kedua menuju Hong Kong, saya mendapatkan tempat duduk disamping jendela pesawat tepat di sebelah kiri sayap pesawat. Matahari pagi Singapore yang menembus tempat duduk saya menyadarkan bahwa saya memang tidak mimpi berada di dalam sebuah pesawat.
Dulu waktu kecil saat ada pesawat lewat, saya hanya bisa melambaikan tangan dan berharap bisa terbang menaikinya.
Waktu kecil pun saya sering membuat pesawat mainanan dari kertas.
Origami pesawat terbang.
Lalu saya meniupnya sampai bisa terbang tinggi, tinggi sekali.
Karena saya juga punya mimpi, mimpi menaiki pesawat kertas itu.
Mimpi kecilku pun terwujud. Bahkan mimpi yang tak pernah aku ucapkan.
Mimpi yang hanya berucap di dalam hati.
dan saya bisa berada di dalam pesawat kecilku, melihat indahnya fajar pagi ciptaan-Mu.
Teringat status dari kak Musawir (delegasi Indonesia dari Unhas)
"Tuhan, ijinkan aku menaiki pesawat kecilku, untuk mengelilingi duniamu" ^,^



Thanks God.. J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar