2013/03/26

Hong Kong D'Adventure Part 4

Setibanya kami di Hongkong sekitar pukul 11 pagi, kami dijemput oleh kak Sessika dan kak Aira, delegasi Indonesia yang kuliah di Taiwan. Sebagian dari delegasi Indonesia memang ada yang sudah kuliah di luar negri. saya sangat beruntung bertemu mereka, dan semoga akan bertemu mereka (lagi).
Kami pun disambut tantenya Asri, bu Neneng kami menyebutnya.
Bu Neneng sudah hidup selama 20 tahun lebih dan memiliki suami disana.
Kesan saya saat bertemu pertama kali dengannya, nyentrik, cantik, energik.
Bu Neneng terlihat 5 tahun lebih muda dari umurnya, karena beliau suka sekali tertawa.
apapun yang beliau katakan, sangat antusias dan bersemangat.
Dia termasuk aktivis perempuan di Hong Kong yang membantu mengurus BMW ((Buruh Migran Indonesia) dan juga aktivis setiap ada acara keagaaman di Hong Kong.
Sangat mengispirasi perempuan Indonesia, termasuk saya.

Masih ditemani bu Neneng, Kami pun bertemu delegasi dari Indonesia yang lain,
Bastian, Kak Wida, kak Rizky, kak William, dan kak Sisko.
Kami menuju ke Masjid Islamic Centre, Wan Chai.
Gedung berlantai 6 ini terdapat masjid dan tempat perkumpulan kajian Islam di Hong Kong. terdapat pula kantin yang menyediakan masakan halal, karena memang jarang sekali ditemukan makanan halal disana.
Sejak dari Changi Airport memang kami hanya makan beberapa persediaan roti.
Pantas saat Dim Sum dan nasi Kare datang, dengan hitungan menit saja, dengan wajah tanpa dosa kami menyantap makanan hingga nyaristak bersisa.
"wajah-wajah orang kelaperan yak" celetuk bu Neneng. hahaha kami pun tertawa lepas sambil terus menghabiskan makanan yang bersisa di atas meja.



Setelah kenyang, kami pun kemudian sholat dan melanjutkan perjalanan ke venue , Kwai Tsing Theatre karena kami menghadiri opening ceremony.

Ada satu hal yang membuat saya bersyukur (lagi) dan lagi. 1 jam sebelum opening, kami semua mendaftar ulang guna mendapat tanda pengenal saat itu. Alhamdulilahnya ada beberapa nama yang terpilih untuk mengikuti perkenalan di lecture room, dan saya salah satunya. ^^
Saya bersama 4 orang lain delegasi Indonesia yang ternyata juga berada di ruangan itu, kak William, kak Musawir, kak Bastian, dan 1 lagi kak Rayendra. Kami berkumpul dengan delegasi lain membuat lingkarang kecil dan memperkenalkan diri dengan motto dan gaya masing-masing. Moment itulah yang membuat saya merasa bersyukur bertemu dengan banyak orang baru, dari berbagai negara di Asia, dengan berbeda bahasa dan budaya, saling mengenal, saling tertawa, saling bergandengan, layaknya saudara. Saya Bahagia. Sangat bahagia.

gambar ini saya ambil saat antri masuk ke kelas interactive program


gambar ini diambil oleh kameranya Dilla saat opening ^^nice

Opening ceremony pun dilaksanakan selama 2 jam-an. Masih membekas di memory saya bagaimana mendengar langsung pembicara berskala International dan riuhnya tepuk tangan dari 1600 partisipant lain didalam Kwai Tsing Theatre. MaD diorganisasi oleh Hong Kong Institute of Contemporary Culture. Dalam 3 hari mengikuti event ini, kami diberi kesempatan untuk mengikuti beberapa kelas interactive program. Untuk mengikuti setiap kelas, kita wajib antri agar bisa masuk mengikuti program. Rasanya pengen banget minjem kalung pemutar waktunya Harmione di film Harry Potter 3 agar bisa masuk kedalam semua kelas secara bersamaan. Saya juga membuat sendal dari botol plastik bekas dibawah naungan Bottle Shoes Company. Senang rasanya bertemu orang yang peduli terhadap lingkungan, peduli terhadap sesama.


Kelas lain yang saya ikuti antara lain Everything is Possible oleh Ms Emily Piloton. Ada funny moment saat saya mengikuti kelas ini. Kami dibagi berkelompok. Bertujuh.

Dan keenamnya, semua berasal dari daratan China, tetapi beda provinsi.
Dan sialnya, hanya saya yang tak bisa berbahasa Chinese. Hmmm and I really want to learn this language.
Mungkin kayak kita orang Indonesia ketemu orang Indonesia, rasanya seneng banget, 
kayak ketemu sodara kembar yang dipisahkan oleh ibunya selama 7 tahun.
Begitu juga keenam orang berwajah sipit itu.
Mereka asyiknya bercerita, ngobrol cangcingcong cangcingcong *logat Chinese
Sesekali mereka melontarkan tawa, dan saya pun ikut tertawa :D :D
Padahal saya tak menegerti sama sekali apa yang  mereka omongin.
Lalu saya bilang, “seems, I’ve lost in the jungle, guys”
(sepertinya aku tersesat di hutan, teman)
Kita pun tertawa bersama :D hahaha
Dan kemudian… we speak English, then.

Sayangnya di China melarang  adanya penggunaan facebook,
 dan saya kehilangan contact dg mereka. 
Semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu di lain kesempatan

Betapa beruntungnyasaya bertemu orang-orang dengan berbagai bahasa,
Kita tak tau apa yang mereka bicarakan,
tapi kita mencoba mengerti apa yang mereka bicarakan, rasakan, dengan senyum.
Kita memang beda. Beda Bahasa. Beda Negara. Beda Style.
Tapi kita satu. Satu cinta. Hidup rukun di dunia ini.
Jadi ingat salah satu lirik lagu hold my hand dari Maher Zein
“Now we share the same bright sun, the same round moon, why don’t we share the same love??

Bersama delegasi Indonesia in action ^^

masih banyak pengalaman yang saya dapat. dan kalian harus mendapatkannya juga. gabung di MaD 2014, 2015 atau tahun-tahun berikutnya. bisa. pasti bisa. semoga bermanfaat. semoga menginspirasi. 

Thanks a lot to : God, Father, Mother, Brothers, Sisters, MaD HK, friends, and you who was read this post :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar